FLORIDA - Usia anak ini sudah 17 tahun, tapi tubuh dan pikirannya masih seperti anak kecil. Para ahli pun mengungkapkan bahwa anak tersebut bisa menjadi kunci untuk mengungkap awet muda.
Brooke Greenberg, pada tahun depan sebenarnya sudah bisa untuk ikut pemilu, tapi tubuh dan mentalnya gagal untuk berkembang, dia masih saja berukuran 30 inci dan memiliki mental seperti anak berusia satu tahun.
Para dokter pun tidak bisa mengetahui apa yang terjadi padanya, mereka hanya bisa menamakan kondisi tersebut dengan sindrom X.
Tapi kini melalui DNA nya diketahui bahwa, gagalnya perkembangan diri dari Greenberg karena gen-nya gagal berkembang, tidak seperti manusia lain pada umumnya.
Diharapkan bahwa dengan mempelajari DNA-nya, para ilmuwan mampu mengungkap rahasa dari proses awet muda dan bahkan dikembangkan melalui terapi dan perawatan untuk penyakit terkait dengan penuaan.
Sebuah konferensi pun akan digelar di London minggu ini. Konferensi tersebut mengumpulkan semua ahli yang mempelajari tentang usia, mereka akan membahas penemuan dari kasus Greenberg ini.
Greenberg lahir di Reistertown dekat Baltimore, Amerika Serikat. Ketika lahirpun dia seperti bayi lainnya, terlihat normal.
Tapi sebelum beranjak usianya pada tahun kedua, dia terserang penyakit yang tidak diketahui. Hingga saat itu pertumbuhannya pun terhenti.
Dokter pun tidak mampu untuk menjelaskan penyakit anak tersebut, tapi diyakini bahwa bagian tubuhnya tidak bisa berkembang seperti layaknya orang lain.
Greenberg bisa mengikuti gerak dan juga mendengar suara, tapi dia tidak bisa berbicara.
Tulangnya seperti anak berusia 10 tahun, tapi giginya seperti bayi.
"Hipotesa kami mengatakan bahwa dia menderita kerusakan di gen-nya. Jika saja kita bisa menggunakan DNA-nya untuk menemukan mutasi gen, lalu kita bisa melakukan tes untuk mencoba apakah bisa untuk dihentikan atau menunda proses penuaan seperti kehendak kita," ujar Profesor Richard Walker, dari Universitas South Florida School MedicineWalker, seperti dilansir telegraph.co.uk, Senin (10/5/2010).
Ada kemungkinan hal tersebut memberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan kenapa kita tidak abadi," pungkasnya.
Brooke Greenberg, pada tahun depan sebenarnya sudah bisa untuk ikut pemilu, tapi tubuh dan mentalnya gagal untuk berkembang, dia masih saja berukuran 30 inci dan memiliki mental seperti anak berusia satu tahun.
Para dokter pun tidak bisa mengetahui apa yang terjadi padanya, mereka hanya bisa menamakan kondisi tersebut dengan sindrom X.
Tapi kini melalui DNA nya diketahui bahwa, gagalnya perkembangan diri dari Greenberg karena gen-nya gagal berkembang, tidak seperti manusia lain pada umumnya.
Diharapkan bahwa dengan mempelajari DNA-nya, para ilmuwan mampu mengungkap rahasa dari proses awet muda dan bahkan dikembangkan melalui terapi dan perawatan untuk penyakit terkait dengan penuaan.
Sebuah konferensi pun akan digelar di London minggu ini. Konferensi tersebut mengumpulkan semua ahli yang mempelajari tentang usia, mereka akan membahas penemuan dari kasus Greenberg ini.
Greenberg lahir di Reistertown dekat Baltimore, Amerika Serikat. Ketika lahirpun dia seperti bayi lainnya, terlihat normal.
Tapi sebelum beranjak usianya pada tahun kedua, dia terserang penyakit yang tidak diketahui. Hingga saat itu pertumbuhannya pun terhenti.
Dokter pun tidak mampu untuk menjelaskan penyakit anak tersebut, tapi diyakini bahwa bagian tubuhnya tidak bisa berkembang seperti layaknya orang lain.
Greenberg bisa mengikuti gerak dan juga mendengar suara, tapi dia tidak bisa berbicara.
Tulangnya seperti anak berusia 10 tahun, tapi giginya seperti bayi.
"Hipotesa kami mengatakan bahwa dia menderita kerusakan di gen-nya. Jika saja kita bisa menggunakan DNA-nya untuk menemukan mutasi gen, lalu kita bisa melakukan tes untuk mencoba apakah bisa untuk dihentikan atau menunda proses penuaan seperti kehendak kita," ujar Profesor Richard Walker, dari Universitas South Florida School MedicineWalker, seperti dilansir telegraph.co.uk, Senin (10/5/2010).
Ada kemungkinan hal tersebut memberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan kenapa kita tidak abadi," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment