Operator ponsel Jepang NTT DoCoMo mengatakan sistem tersebut masih bersifat prototip, tetapi akan menyediakan cara pandang baru dalam menggunakan ponsel beberapa tahun ke depan.
“Di masa depan, ponsel akan dipergunakan layaknya aksesoris,” ujar juru bicara perusahaan itu.
“Kami sangat antusias untuk menemukan pola antar muka gerakan tubuh alami manusia dan cara yang lebih baik untuk berinteraksi dengan perangkat tersebut agar cocok dengan penggunaan di masa depan.”
Mata memiliki potensi listrik positif di dalam kornea dan negatif di dalam retina. Potensi ini berubah bergantung pada gerakan kedua bola mata.
Sistem itu bekerja bahkan ketika mata seseorang tertutup.
Elektroda spesial yang dilekatkan pada sepasang earphone memiliki kemampuan untuk mengambil gerakan dari bola mata itu.
Earphone elektroda dapat membaca perubahan tersebut, dan dikenal sebagai elektrooculogram dan ponsel diprogram ulang dengan menerjemahkan informasi menjadi perintah.
Jadi seorang pengguna dapat membuat atau menerima panggilan, semudah menggerakan mata ke kanan, kiri dan kembali ke kanan lagi.
Musik yang tersimpan di dalam ponsel dapat dimainkan atau ditahan dengan menggunakan gerakan bola mata. Menggeser mata ke kanan dan ke kiri akan memainkan atau memberhentikan lagu. Sementara menggerakan mata ke kanan lalu ke kanan akan melanjutkan ke lagu berikutnya.
Volume dapat ditingkatkan dengan menggerakkan mata ke atas lalu ke kanan lalu ke bawah dan kiri dan mengecilkan volume dengan menggerakkan mata berlawanan dengan arah jarum jam.
inilah.com
No comments:
Post a Comment