JAKARTA, KOMPAS.com — Musim semi ini, Perpustakaan Inggris berjanji akan menggratiskan 65.000 e-book. Buku-buku ini dikarang oleh para penulis abad ke-19 yang masa hak ciptanya sudah habis, seperti Charles Dickens dan Jane Austen. Karya para penulis ini—dengan bantuan pendanaan dari Microsoft—akan tersedia bagi para pengguna Kindle.
Buku-buku ini akan diterbitkan persis aslinya, dengan tipe huruf dan ilustrasi seperti aslinya. Buku ini juga tersedia dalam versi cetak yang bisa dibeli dari Amazon dengan harga kisaran 15 poundsterling.
Inilah pertama kalinya edisi-edisi pertama tersebut muncul dalam bentuk elektronik. Pihak perpustakaan dan Microsoft membutuhkan waktu tiga tahun untuk melarik semua buku tersebut. Rencananya, buku-buku awal abad ke-20 juga akan didigitalkan.
“Membebaskan buku-buku historis dari rak-rak buku berpotensi merevolusionerkan akses ke sumber daya kepustakaan terbesar dunia,” tulis pelaksana Kepala Perpustakaan Inggris, Lynne Brindley, di The Times. Ia juga mengatakan bahwa menggratiskan fiksi abad ke-19 melalui ebook reader Kindle akan mengantarkan banyak pembaca baru di seluruh dunia ke harta literatur yang terlupakan selama ini.
Menurut Brindley, perpustakaannya memiliki target untuk menyediakan 50 juta item dalam format digital pada tahun 2020.
Buku-buku ini akan diterbitkan persis aslinya, dengan tipe huruf dan ilustrasi seperti aslinya. Buku ini juga tersedia dalam versi cetak yang bisa dibeli dari Amazon dengan harga kisaran 15 poundsterling.
Inilah pertama kalinya edisi-edisi pertama tersebut muncul dalam bentuk elektronik. Pihak perpustakaan dan Microsoft membutuhkan waktu tiga tahun untuk melarik semua buku tersebut. Rencananya, buku-buku awal abad ke-20 juga akan didigitalkan.
“Membebaskan buku-buku historis dari rak-rak buku berpotensi merevolusionerkan akses ke sumber daya kepustakaan terbesar dunia,” tulis pelaksana Kepala Perpustakaan Inggris, Lynne Brindley, di The Times. Ia juga mengatakan bahwa menggratiskan fiksi abad ke-19 melalui ebook reader Kindle akan mengantarkan banyak pembaca baru di seluruh dunia ke harta literatur yang terlupakan selama ini.
Menurut Brindley, perpustakaannya memiliki target untuk menyediakan 50 juta item dalam format digital pada tahun 2020.
No comments:
Post a Comment