Baru-baru ini terdapat thread di 2ch.net, online forum terbesar di Jepang, yang sedang mendiskusikan tentang gaji programmer video game. Berikut beberapa petikannya...
"Aku mendapatkan ¥130,000 untuk 256 jam kerja sebulan."
Sebagai catatan; rata-rata jam kerja normal adalah 48 jam per minggu, yang artinya jam kerja selama 1 bulan kurang lebih 192 jam (48 x 4). Tapi seorang programmer game bisa dipaksa bekerja selama 256 jam sebulan.
"Biar saya kasih tahu anda, gaji minimum yang banyak perusahaan game bilang kepada dunia untuk membayar karyawannya adalah omong kosong belaka. Iklan lowongan kerja menjanjikan ¥250.000+ sebulan? Pada kenyataannya mereka membayar hanya ¥130.000 per bulan. ¥ 200.000+ sebulan? Pada kenyataannya mereka membayar ¥110.000 sebulan. Oh ya, jangan lupa kalau gaji anda masih harus dipotong pajak. Jadi yang bisa dibawa pulang kira-kira ¥70.000-¥80.000 sebulan. Ah ha ha ha!"
"Aku hanya dapat ¥160.000 dan aku siap untuk mati. Aku bahkan tidak mampu membayar 'setelan rekrut' yang saya perlukan untuk wawancara di pekerjaan lain."
"Gaji bervariasi dari individu ke individu jadi sulit untuk dikatakan, tetapi jika berbicara tentang industri game secara keseluruhan anda pasti dapat mengatakan 'cukup rendah untuk membuat orang menyesal mendedikasikan dirinya pada permainan.'"
"Beberapa orang diberkati dengan bakat sehingga bisa mendapatkan upah hidup yang pas. Dan lebih sedikit lagi yang orang yang beruntung dapat membawa pulang gaji lebih dari pas."
"Pacar saya mendapatkan antara ¥130.000 dan ¥140.000 per bulan, tanpa bonus, 230 jam kerja sebulan dengan kepala botak dan masa depan yang tidak jelas."
"¥180.000 per bulan, tidak ada bonus, dan hanya terima kasih kepada perusahaan karena menyediakan mess untuk hidup di Tokyo."
CATATAN: Sangat penting untuk diingat bahwa semua komentar diatas tidak berdasarkan data nasional, apalagi terhubung ke perusahaan game tertentu. Tapi yang pasti postingan ini bisa memberikan sedikit pesan moral kepada anak-anak muda yang mempunyai mimpi bekerja di dunia video game Jepang.
No comments:
Post a Comment