Marzuki Alie, sang tokoh Partai Demokrat, selalu kaya akan bahan untuk memproduksi pernyataan kontroversial. Spektrum materinya pun cukup luas, yakni dari urusan TKI sampai “peringatan Tuhan”. Meski kerap banyak pihak merasa dilecehkan, dia terus membuat pernyataan menggegerkan.
1. Mengomentari nelayan yang menjadi korban tsunami di Mentawai, Sumatera Barat, 27 Oktober 2010.
“Ada pepatah, kalau takut ombak, jangan tinggal di pantai.”
“Ada pepatah, kalau takut ombak, jangan tinggal di pantai.”
2. Mengomentari sejumlah kasus yang menimpa TKW di luar negeri, 26 Februari 2011.
“PRT TKW itu membuat citra buruk, sebaiknya tidak kita kirim karena memalukan.”
“PRT TKW itu membuat citra buruk, sebaiknya tidak kita kirim karena memalukan.”
3. Menanggapi kritik tentang anggota DPR yang membawa istri saat kunjungan kerja, 17 Februari 2011.
“Laki-laki sifatnya macam-macam. Ya, perlu diurus untuk minum obat, (atau) pingin hubungan dengan istrinya rutin. Itu terserah. Sepanjang tidak menggunakan uang negara.”
“Laki-laki sifatnya macam-macam. Ya, perlu diurus untuk minum obat, (atau) pingin hubungan dengan istrinya rutin. Itu terserah. Sepanjang tidak menggunakan uang negara.”
4. Mengomentari rencana pembangunan gedung baru di kompleks MPR/DPR, Senayan,9 Mei 2011.
“DPR ini bukan ngurusin gedung, tapi rakyat. Kalau Saudara-Saudara tanya soal gedung terus, DPR tak ada lagi, ngurusin gedung saja.”
“DPR ini bukan ngurusin gedung, tapi rakyat. Kalau Saudara-Saudara tanya soal gedung terus, DPR tak ada lagi, ngurusin gedung saja.”
5. Menanggapi hama ulat bulu di Pulau Jawa, 13 April 2011.
“Saya dengar, (serangan hama) ulat bulu sampai ke Jakarta. Itu peringatan Tuhan.”
“Saya dengar, (serangan hama) ulat bulu sampai ke Jakarta. Itu peringatan Tuhan.”
6. Soal kasus korupsi yang begitu banyak di Indonesia, 29 Juli 2011.
“Jadi, kita maafkan semuanya. Capek kita ngurusin masa lalu terus.”
“Jadi, kita maafkan semuanya. Capek kita ngurusin masa lalu terus.”
7. Soal dugaan beberapa petinggi KPK terlibat korupsi, 29 Juli 2011.
“Kalau tudingan Nazaruddin terbukti, sebaiknya KPK bedol desa atau lembaganya dibubarkan saja.”
“Kalau tudingan Nazaruddin terbukti, sebaiknya KPK bedol desa atau lembaganya dibubarkan saja.”
No comments:
Post a Comment